Sejarah Desa Selulung
Sejarah terbentuknya Desa Selulung tidak banyak yang dapat ditemukan, namun dari beberapa pihak yang patut dipercaya kiranya dapat memberikan sekilas uraian tentang riwayat Desa Selulung.
Pada jaman dahulu, tersebut beberapa Desa yang antara lain : Desa Tanjungan, Desa Petabahan, Desa Bunut, Desa Sukapura, Desa Tangguan, Desa Tohmega, dan Desa Titioot. Ketujuh desa tersebut mendapat serangan dari luar. Karena kurangnya persatuan ketujuh desa tersebut, maka akhirnya ketujuh desa tersebut terpecah belah.
Raja Tabanan yang mengetahui keadaan tersebut, mengutus dalem yang bernama Pasek Nyoman Sadri untuk menyusun dan mempersatukan ketujuh desa yang terpecah belah tersebut. Berkat ketekunana dan kegigihan Pasek Nyoman Sadri, melalui musyawarah akhirnya ketujuh pecahan desa tersebut sepakat untuk membentuk sebuah desa yang diberi nama Desa Selulung yang artinya kurang lebih “Baik buruk sepenanggungan”. Desa ini berada di bawah pimpinan Pasek Nyoman Sadri.
Setelah pemerintahan berjalan baik, oleh masyarakat Desa Selulung Pasek Nyoman Sadri di prayascita atau disucikan dan diangkat menjadi pimpinan di Desa Selulung dengan gelar Ki Dukuh Selulung. Dalam masa jabatannya Desa Selulung tidak pernah lagi diserang oleh orang luar, hingga Ki Dukuh Selulung mangkat (meninggal).